Desa Girirejo, 26/02/2021
Talas adalah tumbuhan
penghasil umbi-umbian yang cukup penting. Diduga asli berasal
dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas
diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak zaman purba, bahkan pada zaman
sebelum padi ditanam orang. Kini talas telah menyebar ke berbagai
belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika
Barat dan Utara, dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan
pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania.
Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua daerah.
Talas terutama ditanam untuk dimakan umbinya,
yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting. Namun umbi ini
mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya,
sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi. Memakan talas
tak boleh berlebihan, karena ia mengandung getah yang mengakibatkan gatal.
Terlalu banyak memakan talas menimbulkan rasa begah dan gangguan
pencernaan.Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang,
digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.
Di Desa Girirejo, talas biasa dijadikan sebagai keripik untuk dijual kembali. Keripik talas tersebut memiliki dua varian. Keripik berbentuk tipis dan juga ada yang dibentuk stik. Para produsen keripik talas ini biasanya memasarkan dagangannya di pasar dan juga menitipkan di beberapa toko kelontong dan warung makan. Harga dari keripik talas ini Rp 35.000 per kilonya. Para pembeli juga bisa memesan sesuai kebutuhan, dalam jumlah kecil maupun besar